Sabtu, 12 Oktober 2013

PENGARUH BERBUAT DOSA....TENTANG MUNAFIK...



 
PENGARUH BERBUAT DOSA

1.      Imam Malik menasihati imam Syafi'i, dengan mengatakan :
إني أرى الله قد ألقى على قلبك نورا, فلا تطفئه بظلمة المعاصي

"Sesungguhnya aku melihat Allah telah menganugerahkan dalam hatimu cahaya, maka janganlah engkau padamkan ia dengan berbuat maksiat." (Jawabul Kafi, hal. (140))


2.      Imam Syafi'i berkata:
شكوت إلى وكيع سوء حفظي فأرشدني إلى ترك المعاصي, اعلم بأن العلم فضل وفضل الله لايؤته عاصي

"Aku mengadu kepada Waki' mengenai buruknya hafalanku. Ia menunjukiku agar aku meninggalkan maksiat. Ketahuilah bahwa ilmu itu karunia, dan karunia Allah tak akan diberikan kepada orang yang berbuat maksiat." (Jawabul Kafi, hal. 140)


3.      Ibnul Mubarok berkata:
وهل أفسد الدين إلا الملوك وأحبار سوء ورهبانها

"Dan bukankah perusak agama ini adalah para Raja, sedangkan pendeta yang buruk adalah para rahibnya." (Tahdzib Syarhil Aqidatith Thahawiyah, hal. 326)


4.      Ibnul Mubarok  berkata:
رأيت الذنوب تميت القلوب وترك الذنوب حيات القلوب

"Aku melihat dosa mematikan hati, dan meninggalkan dosa dapat menghidupkan hati." (Ad-Da'u wad-Dawa', hal. 79)


5.      Hudzaifah bin Yaman berkata:
 
إذا أذنب العبد نكت في قلبه نكتة سوداء يصير قلبه كاالشاة الربداء 

"Jika seorang melakukan dosa, maka dalam hati-nya timbul titik hitam yang menyebabkan hatinya seperti kambing yang buta." (Ad-Da'u wad-Dawa', hal: 7)


 MUNAFIK


1.      Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
إن من النفاق اختلاف اللسان والقلب
 
"Sesungguhnya tanda kemunafikan adalah bedanya lisan dengan hatinya." (Ihya' Ulumuddin, I: 133)


2.      Ibnu Abbas dan para salaf lainnya berkata:


مثل هؤلاء في نفاقهم كمثل رجل أوقد نارا في ليلة مظلمة في مفازة فاستضاء ورأى ما حوله فاتقى مما يخاف فبينما هو كذلك إذ طفئت ناره فبقي في ظلمة خائفا متحيرا كذلك المنافقون بإظهار كلمة الإيمان أمنوا على أموالهم وأولادهم وناكحوا المؤمنين ووارثوهم وقاسموهم الغنائم فذلك نورهم فإذا ماتوا عادوا إلى الظلمة والخوف 

"Permisalan mereka dalam kemunafikan seperti seseorang yang menyalakan api di malam yang gelap dengan ketakutan, kemudian terlihatlah cahaya disekitarnya, dan ia tetap berhati-hati dari apa yang ia takuti. Secara tiba-tiba, padamlah lampu itu. Tinggallah ia dalam kegelapan, ketakutan dan kebingungan,

seperti itulah orang-orang munafik, mereka menampakkan keimanan mereka, demi keselamatan harta dan anak mereka, menikahi orang-orang yang beriman dan mendapat warisan serta ghanimah. Itulah cahaya mereka, jika mereka mati, mereka akan kembali kepada kegelapan dan rasa takut." (Ijtima'ul Juyusyil Islamiyyah, ibnul Qayyim, hal. 39)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar