JAUHI HAWA NAFSU
1.
Imam
Asy-Sya’bi Rahimahullah berkata:
.
انما سميت الأهوى أهوى لأنها تهوي بصاحبها في النار
.
“Dinamakan hawa nafsu karena ia menjerumuskan pelakunya ke Neraka. (Tanbihul Ghafilin, hal 261)
2.
Imam
Mujahid Rahimahullah berkata:
.
ما أدري أي النعمتين أعظم علي من الله تعالى أن هداني للإسلام أو
عافاني من هذه الأهواء
.
“Aku tidak tahu nikmat mana yang lebih besar yang di anugerahkan
Allah kepadaku, apakah Allah menunjuki islam atau menyelamatkanku dari hawa
nafsu ini.” (Tanbihul
Ghafilin, hal. 261)
3.
Imam
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata:
.
احذروا من الناس صنفين: صاحب هوى قد فتنه هواه وصاحب دنيا اعمته دنياه
.
“Waspadalah kalian terhadap dua tipe manusia, pengikut hawa nafsu
yang di perbudak oleh hawa nafsunya dan pemburu dunia yang telah di butakan
(hatinya) lantaran dunia yang dicapainya. (Ighatsatul
Lahfan, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, II: 586)
4.
Ali
bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu berkata:
.
الدنيا دار صدق لمن صدقها ودار نجاة لمن فهم عنها ودار غني لمن تزود
منها مهبط وحي الله ومصلى ملائكته ومسجد أنبيائه ومتجر أوليائه ربحوا فيها الرحمة
وأكسبوا فمن ذا يذمها؟
.
“Dunia adalah negeri kebenaran bagi orang yang membenarkannya,
Negeri keberuntungan bagi orang yang memahaminya. Negeri kecukupan bagi orang
yang berbekal darinya, Tempat turunnya Wahyu Allah, Tempat Shalat Para
Malaikat-Nya, Masjid para Nabi-Nya, Dan tempat berdagang para Wali-Nya,
didalamnya mereka beruntung dengan mendapatkan rahmat dan bekerja didalamnya.
Maka siapakah yang akan mencelanya.” (Tahshiluth
Thariq ila Tashilit Thariq, Ibnu Syihnah, hal. 70)
5.
Wahab
bin Munabih Rahimahullah berkata:
.
احفظوا عني ثلاثا: إياكم والهوى متبعا وقرين سوء وإعجاب المرء بنفسه
.
“Peganglah selalu tiga pesan dariku, jauhilah olehmu dari mengikuti
hawa nafsu, teman yang buruk, dan bangga seseorang terhadap dirinya sendiri.” (Siyar A’lam Nubala’, IV: 541)
.
6.
Abdullah
bin Mas’ud Rahimahullah berkata:
.
انكم ستجدون أقواما يزعمون أنهم يدعونكم إلى كتاب الله وقد نبذوه وراء
ظهورهم فعليكم بالعلم وإياكم والنبدع وإياكم والتنطع والتعمق وعليكم بالعتيق
.
“Kalian akan menemui
orang-orang yang mengaku mengajak kepada kitab Allah, padahal mereka menaruhnya
di belakang punggung mereka, Maka kalian harus berilmu dan janganlah berbuat
bid’ah. Janganlah berlebih-lebihan dalam beramal ataupun perkataan. Dan,
berpeganglah kepada para pendahulu (salaf).” (Al-Lalika’I,
I: 97)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar