BERSEGERA DALAM BERAMAL SHALIH
1. Mutharif bin Abdullah rahimahullah berkata:
اجتهدوا في العمل فإن يكن الأمر كما نرجوا من رحمة الله وعفوه , كانت لنا
درجات في الجنة وإن يكن الأمر شديدا كما نخاف ونحاذر لم نقل: ربنا أخرجنا نعمل
صالحا غير الذي كنا نعمل, نقول : قد علمنا فلم ينفعنا ذلك
"Bersungguh-sungguh kalian dalam beramal, jika
yang terjadi sesuai dengan yang kita harapkan, itu karena rahmat Allah dan
Ampunan Allah. Kita memiliki beberapa derajat di Surga, Jika sesuatu yang
terjadi adalah perkara yang berat, seperti sesuatu yang kita takutkan atau
khawatirkan, kita tidak berkata: "Ya, Robb kami, keluarkanlah kami niscaya
kami akan mengerjakan amal yang shalih berlainan dengan yang telah kami kerjakan." (Fatir
[35]: 37). Namun kita katakan, 'Sungguh kami telah beramal, namun semua amal
kami tidak berguna bagi kami." (Jami'ul Ulum Wal Hikam, hal. 312)
1. Bakr bin Al-Mazni rahimahullah berkata:
إذا أردت أن تنفعك صلاتك فقل لعلي لا أصلى غيرها
"Jika engkau ingin shalatmu bermanfaat bagi diri-mu, maka
berkatalah, 'Barangkali aku tidak bisa shalat lagi setelah ini." (Jami'ul
Ulum Wal-Hikam, hal. 521)
PRINSIP DALAM BERAGAMA
1. Syeikhul Islam ibnu Taimiyah berkata:
فدين المسلمين مبني على كتاب الله وسنة رسول الله وما اتفقت عليه الأئمة
"Agama kaum muslimin di bangun
atas dasar mrngikuti Kitab Allah, Sunnah Rasul-Nya, dan
kesepakatan para ulama' (ijma')." (Majmu'ul Fatawa, ibnu Taimiyah, XX:
164)
AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR
1. Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu berkata:
هلك من لم يكن له قلب لايعرف به المعروف ينكر به المنكر
"Sungguh celaka siapa yang tidak memiliki hati
yang bisa digunakan untuk mengenal yang ma'ruf dan mencegah yang munkar".
(Ighatsatul Lahfan, I: 21)
2. Abu Abdurrahman rahimahullah berkata:
إن من غفلتك إعراضك عن الله بأن ترى ما بسخطه فتجاوزه ولا تأمر ولا تنهى خوفا
ممن لا يملك ضرا ولا نفعا
"Artinya: Sesungguhnya diantara
kelalaianmu adalah ketika kamu berpaling
dari Allah, yaitu ketika engkau melihat sesuatu yang dapat membuat-Nya murka,
namun engkau membiarkannya, tidak memerintahkan yang ma'ruf dan mencegah yang
munkar karena takut kepada sesuatu yang tidak mampu mendatangkan bahaya dan
manfa'at." (Aina Nahnu Min Akhlaqis Salaf, hal. 67)
3.
Abu Ali Ad-Daqaq rahimahullah berkata:
الساكت عن الحق شيطان أخرس, والمتكلم بالباطل شيطان ناطق
"Orang yang diam dari kebenaran, dialah setan yang bisu.
Sedangkan, orang berbicara dengan kebatilan, maka dialah setan yang
berbicara." (Sittu Durar Min Ushuli Ahlil Atsar, hal. 109)
4. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
من ترك الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر مخافة من المخلوقين نزعت منه الطاعة
"Barangsiapa meninggalkan amar ma'ruf
nahi munkar karena takut kepada makhluk, maka akan di cabut darinya rasa
ketaatan." (Al-Jawabul Kafi, hal. 129)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar