KEUTAMAAN JUJUR
1. Amir Asy-Sya'bi berkata"
أنت الفتى كل الفتى لو كنت تصدق ما تقول
"Kamu adalah pemuda terbaik bila kamu selalu jujur dalam
setiap tutur kata." (Asy-Syu'ur
bil Ur, hal. 120)
TAUBAT
1. Yahya bin Mu'adz berkata:
من أعظم الاغترار عندي التمادي في الذنوب مع رجاء العفو غير ندامة
"Menurutku , termasuk kesalahan yang terbesar
terhadap diri sendiri adalah bergelimang dosa dengan mengharap ampunan Allah,
tanpa menyesali dosa-dosanya." (Tazkiyatun Nafs, hal. 114)
2. Ali bin Husain rahimahullah berkata:
إن الله يحب المؤمن المذنب التواب
"Sungguh Allah mencintai seorang mukmin berdosa
yang bertaubat." (Bidayah Wan Nihayah, ibnu Katsir. IX: 96)
3. Aisyah radhiyallahu anha berkata:
طوبى لمن وجد في صحيفته استغفارا كثيرا
"Beruntunglah orang-orang yang mendapatkan banyak
istighfar dalam catatan amal perbuatannya." (Tazkiyatun Nafs, hal. 51)
4. Sufyan bin Uyainah rahimahullah berkata:
من كانت معصيته في الشهوة فارج له التوبة فإن آدم عصى مشتهيا فغفر له فإن كانت
معصيته في كبر فاحش على صاحبه اللعنة فإن إبليس عصى مستكبرا فلعن
"Barangsiapa yang kemaksiatannya berupa syahwat,
maka berharaplah ia bertaubat. Karena Nabi Adam ketika bertaubat dari maksiat
Lantas Allah mengampuninya. Sedangkan bagi siapa bermaksiat karena kesombongan maka takutlah terhadap
laknaynya. Karena ibis bermaksiat lagi sombong, hingga Allah melaknatnya."
(Shifatus Safwan, II: 232)
TAAT KEPADA PEMIMPIN
1. Imam Al-Barbahari rahimahullah berkata:
واعلم أن جور السلطان لا ينقص فريضة من فرائض الله التي افترضها على لسان نبيه
صلى الله عليه وسلم جوره على نفسه وتطوعك وبرك معه تام إن شاء الله تعالى يعني
الجماعة والجمعة والجهاد معهم وكل شيء من الطاعات فشاركهم فيه فلك نيتك له وإذا
رأيت الرجل يدعوا على السلطان فاعلم أنه صاحب هوى وإذا سمعت الرجل يدعوا للسلطان
بالصلاح فاعلم أنه صاحب سنة إن شاء الله
"Ketahuilah, bahwa kedzaliman penguasa tidak
mengurangi satupun kewajiban yang telah di wajibkan oleh Allah melalui lisan
Rasul-Nya (Ya'ni untuk ta'at kepada penguasa), Kedzalimannya akan berakibat
buruk bagi dirinya sendirinya. Sedangkan ketaatan serta kebaikanmu
bersamanya akan di hitung sempurna insya
Allah. Ya'ni, ketaatanmu dalam berjama'ah, shalat jum'at, dan jihad
bersamanya, dan setiap amalan ketaatan. Bergabunglah bersamanya, niscaya engkau
akan mendapatkan kebaikan dengan niatmu kepadanya. Bila kamu melihat seseorang
mendo'akan kejelekan untuk penguasa maka ketahuilah bahwa dia pelaku bid'ah.
Dan bila kamu mendengarkan seseorang mendo'akan kebaikan untuknya, maka
ketahuilah bahwa dia itu Ahlus Sunnah, insya Allah." (Syarhus Sunnah, I:
51)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar