NILAI WAKTU
1. Ibnul Qayyim rahimahullah bekata:
تاالله ما كانت الأيام إلا مناما فليستيقظوا وقد حصلوا على الظفر
"Demi Allah, hari demi hari berjalan hanya untuk
tidur, maka bangunlah !!, agar kalian semua mendapatkan kesuksesan" (Al-Fawa'id, hal. 48)
2. Yahya bin Hubairah rahimahullah berkata:
الوقت أنفس ما عنيت بحفظه, وأراه لأسهل ما عليك يضع
"Waktu akan semakin berharga bila engkau jaga
dengan sebaik-baiknya, aku melihat waktu itu suatu yang sering di sia-siakan" (Aina Nahnu min Akhlaqis
Salaf, hal. 131)
3. Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
يابن أدم إنك أنت أيام إذا مضى يومك مضى بعضك
"Wahai anak keturunan Adam, sesungguhnya kamu
terdiri dari hari-hari, jika telah berlalu satu harimu maka berlalu pula
sebagian darimu." (Mukhtashar Minhajil Qashidin, hal. 52)
HAKIKAT IKHLAS
1. Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata:
ترك العمل لأجل الناس رياء, والعمل من أجل الناس شرك, والإخلاص أن يعافيك الله
منهما
"Meninggalkan suatu amal karena orang lain adalah
riya'. Beramal karena orang lain adalah syirik. Adalah ikhlas adalah ketika Allah
menyelamatkanmu dari keduanya." (Al-i'lam bi Taudhihil Nawaqidhil islam,
hal. 17)
2. Wahb bin Munabbih rahimahullah berkata:
إذا أردت أن تعمل بطاعة الله فاجتهد في نصحك وعملك لله, فإن العمل لا يقبل ممن
ليس بناصح, والنصح الله لا يكمل إلا بطاعة كمثل الثمرة الطيبة ريحها وطعمها كذلك
مثل طاعة الله والنصح ريحها والعمل طعمها ثم زين طاعتك بالحلم والعقل والفقه والعمل, ثم أكبر نفسك عن
أخلاق السفهاء وعبيد الدنيا, وعبدها على أخلاق الأنبياء والعلماء العالمين
"Jika kamu beramal dalam rangka ketaatan kepada
Allah, maka bersungguh-sungguhlah dalam nasihatmu dan amalmu untuk Allah
semata. Karena Amal tidak di terima bagi
siapa yang tidak punya nasihat. Dan nasihat untuk Allah semata tidak sempurna
kecuali dengan ketaatan kepada Allah, seperti buah yang aroma dan rasanya baik.
Begitu juga ketaatan kepada Allah, nasihat sebagai pengharumnya, dan amalan
sebgai rasanya. Kemudian hiasilah ketaatanmu dengan kedewasaan dan akal,
pengetahuan dan amalan. Kemudian muliakanlah
jiwamu dari perilaku orang-orng
yang bodoh dan budak dunia. Tundukkanlah
jiwamu kepada Akhlak para Nabi
dan Para ulama'. (Bidayah Wan Nihayah ,
IX: 225)
3. Al-Hasan rahimahullah berkata:
رحمة الله عبدا وقف عند همه فإن كان لله مضى وإن كان لغيره تأخر
"Semoga Allah merahmati hamba yang senantiasa
mengoreksi keinginannya. Jika itu karena Allah maka ia lakukan dan jika tidak
karena-Nya maka ia tinggalkan." (Ighatsatul Lahfan ibnul Qayyim, hal. 75)
4. Ya'qub rahimahullah berkata:
المخلص النيات على العمل أشد عليهم من جميع الأعمال
"Orang yang ikhlas adalah orang yang
menyembunyikan kebaikan-kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan
keburukan-keburukannya." (Ihya' Ulumuddin, IV: 378)
5. Ayyub rahimahullah berkata:
تلخيص النيات على العمال أشد عليهم من جميع الأعمال
"Mengikhlaskan niat bagi orang-orang yang beramal
itu jauh lebih sulit dari pada melakukan seluruh aktifitas." (Tazkiyatun
Nafs, hal. 16)
6. Sahl rahimahullah berkata:
الإخلاص أن يكون سكون العبد وحركاته لله
"Ikhlas adalah diam dan geraknya seorang hamba
hanya di tujukan untuk Allah semata." (Al-Jami' fi Thalabil ilmisy Syarif,
III: 36)
7. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
الأعمال أربعة واحد مقبول, وثلاثة مردودة , فالمقبول ما كان لله خالصا وللسنة
مافقا, والمردود ما فقد منه الوصفان أو أحدهما , وذلك أن الأعمال المقبول هو ما
أحب الله ورضيه , وهو سبحانه إنما يحب ما أمر به وما عمل لوجهه, وما عدا ذلك من
الأعمال فإنه لا يحبها, بل يمقتها ويمقت أهلها
"Amalan itu ada empat macam, yang satu diterima
dan yang tiga tertolak. Adapun yang diterima adalah amalan yang ikhlas karena
Allah dan sesuai dengan sunnah. Dan amalan yang tertolak adalah yang kedua atau
salah satunya tidak ada pada amalan itu. Karena amalan yang diterima itu adalah
yang di sukai dan di ridhai Allah, sedangkan Allah hanya menyukai amalan yang
Dia perintahkan saja dan diamalkan untuk mencari ridha-Nya. Apa yang selainnya
tidak akan menyebabkan Allah suka. Bahkan Dia akan membencinya dan membenci
pelakunya." (Al-Jami' fi Thalabil ilmisy Syarif, III: 37)
8. Abu Hamid Al-Ghazali rahimahullah berkata terkait dengan adab mencari ilmu:
أن يقلل علائقه من الإشتغال من الدنيا , ويبعد عن الأهل والوطن , فإن العلائق
شاغله وصارفه
"Hendaknya (orang yang sedang menuntut
ilmu) meminimalisir keterkaitan terhadap urusan dunia dan menjauhkan diri dari
keluarga dan kampung halamannya, karena keterkaitan itu dapat menyibukkan dan
memalingkannya." (Al-Jami' fi Thalabil ilmisy Syarif, III: 51)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar