BAHAYANYA JAHILIYAH
1. Umar bin Khaththab berkata:
انما تنقض عرى الإسلام عروة عروة إذا نشأ في الأسلام من لا
يعرف الجاهلية
"Sesungguhnya
tali-tali ikatan islam akan lepas satu demi satu -bila tumbuh dalam islam orang
yang tidak memahami kejahiliyahannya." (Al-Fawai'd, hal. 202)
MEMPELAJARI TAUHID
1. Imam Darul Hijrah, Malik bin Anas berkata:
محال أن يظن
بالنبي صلى الله عليه وسلم : أنه علم أمته الإستنجاء ولم يعلمهم التوحيد
"Mustahil bila Nabi
telah mengajarkan umatnya tata cara istinja' (bersuci dari najis) namun tidak
mengajarkan tentang tauhid." (I'tiqadul Aimmatil Arba'ah, hal. 9)
RIDHA TERHADAP QADHA DAN QADAR
1.
Abdullah ibnu Umar berkata:
والذي نفسي ابن عمر بيده, لو كان لأحدهم مثل أحد ذهبا ثم
أنفقه في سبيل الله, ما قبله الله منه حتى يؤمن بالقدر.
"Demi jiwa Ibnu Umar yang ada di Tangan-Nya,
sekiranya salah seorang diantara mereka mempunyai emas sebesar gunung
Uhud, kemudian di infaqkan di jalan Allah, sekali-kali Allah tidak akan
menerima darinya, sampai ia beriman kepada Qadar." (Fathul Majid li Syarhi Kitabit Tauhid, II:
421)
2. Abdullah ibnu Mas'ud berkata:
إن الله تعالى بقسطه
وعلمه جعل الروج والفرح في اليقين والرضا وجعل الهم والحزن في الشك والسخط
بالقدر.
"Sesungguhnya Allah dangan keadilan dan ilmu-Nya,
menjadikan kebahagiaan dan suka cita didalam keyakinan dan keridhaan dan
menjadikan suka dan nestapa dalam keraguan dan kebencian terhadap
ketentuan-Nya." (Taisirul Azizil Hamid, hal. 462)
3. Abdullah ibnu Umar berkata:
عن نافع قال, قيل لابن عمر رضي الله عنهما : إن قوما يقولون : لا قدر فقال: أولئك
القدريون, أولئك مجوس هذه الأمة
"Diriwayatkan dari Nafi', ia
berkata; Dikatakan kepada Ibnu Umar, "sesungguhnya suatu kaum mengatakan
tidak ada Qadar, Maka Ibnu Umar menjawab: "Mereka itulah Qadariyun, Mereka
itulah majusi umat ini." (Ma'arijul Qabul, III: 967)
4. Abdul Wahid bin Zaid berkata:
الرضا باب الله الأعظم, وجنة الدنيا, ومستراح العابدين
"Ridha adalah pintu
Allah yang Maha Agung, Surga dunia, serta tempat peristirahatannya ahli
ibadah." (Tazkiyatun Nafs, hal. 107-108)
5. Hasan Al-Bashri berkata:
من رضي بما قسم الله له وسعه وبارك الله فيه, ومن لم يرض لم
يسعه ولم يبارك فيه
"Barangsiapa yang
ridha terhadap apa yang menjadi suratan hidupnya, maka jiwanya akan merasa
lapang menerima hal itu, dan Allah akan memberkahinya, namun barangsiapa yang
tidak ridha, maka pandangannya menjadi sempit dan juga Allah tidak
memberkahinya." (Tazkiyatun Nafs, hal. 107)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar