Selasa, 17 September 2013

Untaian Mutiara Terindah dan Bermakna





Islam adalah agama yang ditegakkan di atas nasehat. Berkut ini adalah Nasihat dari para ulama' yang terpilih:


------------------------------------------





[1] Sumber Kebahagiaan

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

Allah subhanahu wa ta’ala telah menganugerahkan kepada anak cucu Adam dua perkara yang menjadi sumber kebahagiaan.

Pertama: setiap bayi yang dilahirkan maka ia terlahir di atas fitrah (tauhid). Jiwa manusia apabila dibiarkan begitu saja maka ia akan mengakui bahwasanya Allah adalah sesembahannya. Dia akan mencintai-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. 

Akan tetapi hal itu menjadi rusak akibat tipuan yang dilakukan oleh setan-setan dari kalangan jin dan manusia kepadanya melalui kebatilan yang mereka bisikkan satu sama lain.

Kedua: bahwasanya Allah telah memberikan petunjuk kepada umat manusia dengan hidayah yang bersifat umum dengan apa yang Allah tanamkan dalam diri mereka berupa fitrah dan sebab-sebab untuk memahami ilmu. 

Selain itu, Allah juga menganugerahkan kepada mereka petunjuk dengan diturunkannya kitab-kitab dan diutusnya para rasul.
(lihat Mawa’izh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 35)

---------------------------------------

[2] Kenikmatan Terbesar di Dunia

Malik bin Dinar rahimahullah berkata: “Para pemuja dunia telah keluar dari dunia, sementara mereka belum sempat merasakan sesuatu yang paling nikmat di dalamnya.” Orang-orang bertanya, “Apakah hal itu wahai Abu Yahya?”. Beliau menjawab, “Ma’rifatullah ‘azza wa jalla.” (dikutip dari Sittu Durar min Ushul Ahli al-Atsar [28] karya Syaikh Abdul Malik Ramadhani)

---------------------------------------

[3] Tiga Pokok Kebahagiaan

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Ada tiga pokok yang menjadi pondasi kebahagiaan seorang hamba, dan masing-masingnya memiliki lawan. 

Barangsiapa yang kehilangan pokok tersebut maka dia akan terjerumus ke dalam lawannya. [1] Tauhid, lawannya syirik. [2] Sunnah, lawannya bid’ah. Dan [3] ketaatan, lawannya adalah maksiat…” (lihat al-Fawa’id, hal. 104)

---------------------------------------


[4] Beramal Untuk Akhirat

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah berkata, “Kebiasaan para ulama terdahulu adalah menulis nasehat satu sama lain dengan kata-kata semacam ini: Barangsiapa yang memperbaiki hatinya, maka Allah akan memperbaiki kondisi lahiriyahnya. 

Barangsiapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia. Barangsiapa yang beramal untuk akhiratnya, maka Allah akan mencukupkan baginya urusan dunianya.”.”

(lihat Mawa’izh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 33-34)

-----------------------------------------



[5] Pokok Agama

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

Ikhlas adalah kakikat Islam. Karena islam itu adalah kepasrahan kepada Allah, bukan kepada selain-Nya. Maka barangsiapa yang tidak pasrah kepada Allah sesungguhnya dia telah bersikap sombong. Dan barangsiapa yang pasrah kepada Allah dan kepada selain-Nya maka dia telah berbuat syirik. Dan kedua-duanya, yaitu sombong dan syirik bertentangan dengan islam.

Oleh sebab itulah pokok ajaran islam adalah syahadat laa ilaha illallah; dan ia mengandung ibadah kepada Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya. Itulah keislaman yang bersifat umum yang tidaklah menerima dari kaum yang pertama maupun kaum yang terakhir suatu agama selain agama itu.

Sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya), “Barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia pasti akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran).

Ini semua menegaskan kepada kita bahwasanya yang menjadi pokok agama sebenarnya adalah perkara-perkara batin yang berupa ilmu dan amalan hati, dan bahwasanya amal-amal lahiriyah tidak akan bermanfaat tanpanya.

(lihat Mawa’izh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 30)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar