Islam adalah agama yang ditegakkan di atas nasehat. Berkut ini adalah Nasihat dari para ulama' yang terpilih:
------------------------------------------
[1] Sumber Kebahagiaan
Ibnu Taimiyah
rahimahullah berkata:
Allah subhanahu wa ta’ala telah menganugerahkan
kepada anak cucu Adam dua perkara yang menjadi sumber kebahagiaan.
Pertama: setiap
bayi yang dilahirkan maka ia terlahir di atas fitrah (tauhid). Jiwa
manusia apabila dibiarkan begitu saja maka ia akan mengakui bahwasanya Allah
adalah sesembahannya. Dia akan mencintai-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun.
Akan tetapi hal itu menjadi rusak akibat tipuan yang
dilakukan oleh setan-setan dari kalangan jin dan manusia kepadanya melalui
kebatilan yang mereka bisikkan satu sama lain.
Kedua:
bahwasanya Allah telah memberikan petunjuk kepada umat manusia dengan hidayah
yang bersifat umum dengan apa yang Allah tanamkan dalam diri mereka berupa
fitrah dan sebab-sebab untuk memahami ilmu.
Selain itu, Allah juga
menganugerahkan kepada mereka petunjuk dengan diturunkannya kitab-kitab dan
diutusnya para rasul.
(lihat Mawa’izh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal.
35)
---------------------------------------
[2] Kenikmatan Terbesar di Dunia
Malik bin Dinar rahimahullah berkata: “Para pemuja dunia
telah keluar dari dunia, sementara mereka belum sempat merasakan sesuatu
yang paling nikmat di dalamnya.” Orang-orang bertanya, “Apakah hal itu
wahai Abu Yahya?”. Beliau menjawab, “Ma’rifatullah ‘azza wa jalla.”
(dikutip dari Sittu Durar min Ushul Ahli al-Atsar [28] karya Syaikh
Abdul Malik Ramadhani)
---------------------------------------
[3] Tiga Pokok Kebahagiaan
Ibnul Qoyyim
rahimahullah berkata, “Ada tiga pokok yang menjadi pondasi
kebahagiaan seorang hamba, dan masing-masingnya memiliki lawan.
Barangsiapa
yang kehilangan pokok tersebut maka dia akan terjerumus ke dalam lawannya. [1]
Tauhid, lawannya syirik. [2] Sunnah, lawannya bid’ah. Dan [3] ketaatan,
lawannya adalah maksiat…” (lihat al-Fawa’id, hal. 104)
---------------------------------------
[4] Beramal Untuk Akhirat
Ibnu Taimiyah
rahimahullah berkata:
Sufyan bin ‘Uyainah
rahimahullah berkata, “Kebiasaan para ulama terdahulu adalah menulis
nasehat satu sama lain dengan kata-kata semacam ini: Barangsiapa yang memperbaiki
hatinya, maka Allah akan memperbaiki kondisi lahiriyahnya.
Barangsiapa yang
memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki
hubungannya dengan sesama manusia. Barangsiapa yang beramal untuk akhiratnya,
maka Allah akan mencukupkan baginya urusan dunianya.”.”
(lihat Mawa’izh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal.
33-34)
-----------------------------------------
[5] Pokok Agama
Ibnu Taimiyah
rahimahullah berkata:
Ikhlas adalah kakikat Islam. Karena islam itu adalah kepasrahan
kepada Allah, bukan kepada selain-Nya. Maka barangsiapa yang tidak pasrah
kepada Allah sesungguhnya dia telah bersikap sombong. Dan barangsiapa yang
pasrah kepada Allah dan kepada selain-Nya maka dia telah berbuat syirik. Dan
kedua-duanya, yaitu sombong dan syirik bertentangan dengan islam.
Oleh sebab itulah pokok ajaran islam adalah syahadat laa
ilaha illallah; dan ia mengandung ibadah kepada Allah semata dan
meninggalkan ibadah kepada selain-Nya. Itulah keislaman yang bersifat umum yang
tidaklah menerima dari kaum yang pertama maupun kaum yang terakhir suatu agama
selain agama itu.
Sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya),
“Barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama maka tidak akan diterima
darinya, dan di akhirat dia pasti akan termasuk golongan orang-orang yang
merugi.” (QS. Ali ‘Imran).
Ini semua menegaskan kepada kita bahwasanya yang menjadi
pokok agama sebenarnya adalah perkara-perkara batin yang berupa ilmu dan
amalan hati, dan bahwasanya amal-amal lahiriyah tidak akan bermanfaat tanpanya.
(lihat Mawa’izh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal.
30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar